Kamu.. Dimana?



Jam menunjukkan pukul dua.
Sudah dini hari.
Banyak yang ingin dikatakan, tapi tak kuasa dikeluarkan.
Berapa banyak lagi yang harus dipendam?
Kamu.. dimana?

Mentari sudah hadir menggantikan bulan.
Hangat menyentuh kulit.
Ingin tersenyum menyambut, namun wajah terasa kaku. Tak bisa digerakkan.
Kamu.. dimana?

Kapan terakhir kali kamu merasa beruntung hidup di dunia?
Apakah saat ulang tahun dikelilingi banyak orang?
Atau kah saat berhasil sembuh dari suatu penyakit?
Saat berhasil menyelesaikan studi dengan nilai baik, mungkin?
Atau saat melihat orang tua mu tersenyum bangga atas keberhasilan mu?
Kamu.. dimana?

Atau mungkin, kebahagiaan mu ada saat kau berhasil menangkap undur - undur dari dalam tanah?
Berhasil mengejar layangan putus?
Atau kah saat menang catur melawan Ayah?
Atau saat berhasil memasak kue coklat yang lezat?
Mungkin kah, saat dibolehlan bermain hujan di luar sana?
Kamu.. dimana?

Di masa - masa terpurukmu, apa yang kau lakukan?
Menangiskah? Atau menyakiti diri sendiri?
Menyalahkan diri sendiri atas semua kegagalan mu?
Atau tetap tenang karena kamu tau, semua ini adalah bagian dari proses?
Kamu.. dimana?

Saat hujan deras, apakah kamu sudah sampai di rumah?
Apakah kamu membuat coklat panas untuk menemanimu menyelesaikan novel kesukaanmu? Sambil sesekali melihat hujan di luar sana?
Atau bahkan kau juga menyalakan musik romantis?
Kamu.. dimana?

Saat memikirkan kita yang dahulu, seketika kepala ku dipenuhi oleh banyak kenangan.
Maafkan aku, tidak bisa berbuat lebih untukmu.
Untuk setiap pertengkaran kita yang membuat hatimu sakit, aku minta maaf tak bisa melindungi mu.
Terima kasih sudah mendengarkan segudang keluh kesahku.
Menemani di banyak kondisi.
Memberi banyak dukungan di kala ku butuh.
Terima kasih.
Dimana pun kamu berada.. semoga selalu tahu arah jalan pulang.


#NgomongSendiri


Comments

Popular posts from this blog

Ditinggal Nikah

Matematika dan Segala Drama-nya

Yet to Come